Jakarta (21/10) – Terbatasnya penyediaan air bersih masih menjadi permasalahan mendasar beberapa wilayah dan kawasan di Indonesia bahkan dunia. PT Indra Karya (Persero) sebagai konsultankonstruksi yang memiliki core business di bidang keairan, turut mengambil peran dalam membantu menyediakan sarana air bersih di wilayah kekeringan dan kesulitan akses terhadap air bersih. Hal tersebut juga sebagai salah satu bentuk keterlibatan Indra Karya dalam mendukung Program SDGs (Suistainable Development Goals) Nomor 6 terkait Akses Air Bersih dan Sanitasi yang dicanangkan oleh Pemerintah dimana rencana pemenuhan 100% terhadap akses air bersih dan sanitasi sehat ini harus direalisasikan sesuai RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) tahun 2020 hingga 2024 mendatang.
Dalam mendukung program tersebut, PT Indra Karya (Persero) hadir melalui program 3 in 1 (3 Produk 1 Desa) yang terdiri dari penyediaan air bersih Smart Water, Kelola Sampah Terpadu dan Sanitasi Sehat. Salah satu program yang diluncurkan dan sedang dilakukan saat ini adalah Program Penyediaan Sarana Air Bersih berbasis teknologi Smart Water di wilayah yang mengalami kekeringan dengan kategori sedang berdasarkan data dari BNPB tahun 2019 yang berlokasi di Desa Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada Selasa (20/10).
“Program Penyediaan Sarana Air Bersih yang dilakukan oleh Indra Karya merupakan upaya kami sebagai perusahaan BUMN untuk berkontribusi sesuai program pemerintah untuk berperan dalam program SDGs terkait penyediaan akses air bersih dan sanitasi melalui program 3 in 1 (3 Produk 1 Desa) dengan menyediakan akses atas sarana air bersih di beberapa wilayah terdampak kekeringan dan kesulitan akses terhadap air bersih. Penerapan program saat ini tengah dilakukan di desa Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur yang merupakan desa terdampak kekeringan dengan kategori sedang dan kesulitan akses terhadap air bersih. Kami membuat suatu alat berbasis teknologi yang disebut Smart Water, dimana melalui teknologi ini akan mendistribusikan air bersih dari sumber airnya dengan kapasitas tampung 100 L/Kepala Keluarga (KK) setiap harinya dan mampu memenuhi kebutuhan bagi 200 KK yang ada di desa tersebut,” ujar Corporate Secretary PT Indra Karya (Persero) Okky Suryono.
Teknologi Smart Water ini terintegrasi dengan Smart Card, dimana setiap warga yang memiliki kartu Smart Card tersebut bisa mendapatkan air bersih secara adil dan merata melalui pembatasan kuota kebutuhan pengisian air dari masing-masing kepala keluarga yang akan terpotong secara otomatis setelah digunakan, dengan batas maksimal kuota harian untuk pengisian air bersih 100 L/hari bagi setiap Kepala Keluarga (KK). Penerapan Teknologi Smart Water ini menggunakan sistem mesin pompa dan perpipaan yang mengambil air melalui berbagai sumber yang dimurnikan. Penerapannya bisa menggunakan air permukaan, air sumur dalam, air bauran hujan dan bahkan air laut.
“Teknologi Smart Water ini diintegrasikan dengan Smart Card dimana setiap warga yang memiliki kartu ini bisa mengambil air bersih yang tersedia dengan batas maksimal 100 L/hari dengan rata-rata jarak tempuh dari rumah warga ke tempat pengisian air sekitar 50-100 m. Penerapan Teknologi Smart Water ini menggunakan sistem mesin pompa dan perpipaan yang mengambil air melalui berbagai sumber yang dimurnikan. Penerapannya bisa menggunakan air permukaan, air sumur dalam, air bauran hujan dan bahkan air laut. Harapannya dengan adanya teknologi ini dapat membantu warga dan masyarakat di desa tersebut terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih layak dan sanitasi sehat yang akan kita pantau secara berkala terhadap keberlanjutan programnya sehingga dapat berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan, peningkatan perekonomian masyarakat sekitar dan geliat wisata di desa-desa yang memiliki potensi wisata,” tutup Okky.
Harapannya program 3 in 1 ini dapat terus diimplementasikan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan berkolaborasi bersama BUMN-BUMN lainnya secara berkelanjutan di wilayah kekeringan mapun wilayah yang yang masih memiliki kesulitan akses terhadap air bersih di Indonesia sehingga dapat mewujudkan Indonesia merdeka dari kekeringan, mendorong peningkatan perekonomian masyarakat desa, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan membangun lingkungan sehat. Kolaborasi bersama dengan BUMN lainnya untuk pemenuhan SDGs (Suitainable Development Goals) Nomor 6 ini juga merupakan bentuk dukungan atas program SDGs Nomor 17 terkait kemitraan untuk mencapai tujuan dalam pemenuhan akses air bersih dan sanitasi sehat di Indonesia.
Pemerintah Indonesia memiliki komitmen menuju 100% akses Air Minum dan Sanitasi sesuai dengan Rancangan Teknokratik RPJMN (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2020 – 2024 dimana pemerintah menargetkan akses air minum aman 15%, akses air minum layak 100% dengan akses perpipaan 30% dan akses non perpipaan sebanyak 70%. Saat ini proyek Air Bersih Indonesia sudah mencapai 77% dari target yang direncanakan pemerintah dan masih terdapat 23% daerah dan wilayah di Indonesia yang belum memiliki sarana penyedian air bersih yang memadai untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sebagai dukungan perusahaan dalam upaya pemenuhan 100% terhadap kebutuhan akses air bersih nasional, PT Indra Karya (Persero) luncurkan Program Bantuan Akses Air Bersih Berbasis Teknologi “Smart Water” untuk mengatasi kekeringan dan kesulitan akses terhadap air bersih pada wilayah terdampak kekeringan di Indonesia. Hal ini menjadi solusi atas pemenuhan Program SDGs Nomor 6 secara adil dan merata.