Presiden Joko Widodo Resmikan Bendungan Beringin Sila yang Dikonsultani Indra Karya

Presiden Joko Widodo Resmikan Bendungan Beringin Sila yang Dikonsultani Indra Karya pada Kamis (29/12)

SUMBAWA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo baru saja meresmikan pembangunan Bendungan Beringin Sila pada Kamis (29/12) di Desa Tengah, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Bendungan Beringin Sila merupakan salah satu dari enam bendungan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun di Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air. Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Sejalan dengan nawacita pemerintah dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur untuk mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan nasional, PT Indra Karya (Persero) yang terlibat dalam proyek pembangunan tersebut sebagai Konsultan Supervisi dan Detail Desain Pembangunan bendungan juga turut hadir dalam peresmian tersebut.

Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) Gok Ari Joso Simamora yang turut menyaksikan secara langsung dengan didampingi oleh Direktur Eko Budiono dan Vice President Operation and Business Development (OBD) Gagah Guntur Aribowo mengatakan sebagai konsultan mengapresiasi kinerja bersama yang berhasil merampungkan proyek bendungan ini sesuai target. 

“Kami juga merasa bangga karena terlibat pada pembangunan proyek ini dan ikut mendukung pemerintah utamanya Kementerian PUPR dalam melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah yang bertujuan mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan nasional,” kata Ari Joso melalui sambutannya.

Menurut Gok Ari, bendungan yang telah dimulai pembangunannya sejak Januari 2019 ini memiliki kapasitas tamping sebesar 27,46 juta m3 dan luas genangan 126 Ha dengan banyak manfaat, salah satunya pendistribusian air baku untuk dua kecamatan di Nusa Tenggara Barat. 

“Pendistribusian air baku ini mencapai 76 liter/detik untuk Kecamatan Buer. Sedangkan untuk Kecamatan Utan dengan kapasitas 40 liter/detik,” jelasnya.

Selain suplai air baku, lanjut Gok Ari, Bendungan Beringin Sila memiliki banyak manfaat lainnya, yaitu sebagai irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW, reduksi banjir sebesar 90,37 m3/detik, serta potensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi. Luas total saluran irigasi sendiri mencapai 3.500 Ha, dengan irigasi eksisting yang telah ditingkatkan hingga seluas 2.400 Ha, dan tambahan jaringan irigasi yang akan dibangun pada sekitar tahun 2024 seluas 1.100 Ha. 

VP OBD PT Indra Karya (Persero) Gagah Guntur Aribowo menambahkan beberapa hal yang melatarbelakangi dibangunnya Bendungan Beringin Sila ini adalah kurangnya ketersediaan air di daerah irigasi Beringin Sila, dan kurangnya ketersediaan air baku pada musim kemarau. 

“Bertopang pada latar belakang tadi, sangat diperlukan optimalisasi manajemen sumber daya air di daerah Kabupaten Sumbawa. Upaya optimalisasi tersebut diwujudkan oleh pemerintah dengan adanya pembangunan Bendungan Beringin Sila,” tukas Gagah.

Di samping Bendungan Beringin Sila, lima bendungan lainnya yang dibangun di NTB yakni Bendungan Tanju, Bendungan Mila, Bendungan Meninting, Bendungan Bintang Bano, dan Bendungan Tiu Suntuk. Pembangunan Bendungan Beringin Sila bertujuan untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan irigasi dan air baku khususnya di wilayah Kecamatan Utan dan Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa.

Dukung Kemajuan Madura, 21 BUMN BerKolaborasi Hadirkan SDGs Melalui 6 Program ‘Madura Moljeh Asreh’

Kegiatan Serah Terima Bantuan Program Kolaborasi 21 BUMN Mendukung Kemajuan Madura melalui Program Madura Moljeh Asreh yang disaksikan langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, pada Jumat (10/6)

Gresik (10/6) – Dalam rangka mendukung Suistainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang dicanangkan oleh pemerintah, PT Indra Karya (Persero) bersama dengan 21 BUMN lainnya berkolaborasi bersama-sama melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) turut membantu dalam mendorong kemandirian lingkungan dan berdampak pada pertumbuhan serta pemulihan ekonomi pasca Covid-19 di Kabupaten Sampang, Madura – Jatim.

Mengusung tema “Madura Moljeh Asreh” yang memiliki makna Madura Mulia Asri Lestari, program tersebut disaksikan secara langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, serta diterima langsung oleh Perwakilan Masyarakat Madura pada Jumat (10/6) dan berlokasi di SMA As Saadah Qomaruddin Bunga Gresik, Jawa Timur.

Gok Ari Joso Simamora selaku Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa program Madura Moljeh Asreh ini didedikasikan untuk mendorong kemandirian lingkungan dan berdampak pada pertumbuhan serta pemulihan ekonomi pasca Covid-19 di Madura sesuai dengan pelaksanaan SDGs dan TPB yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN.

“Kami bersama 21 BUMN hadir di Kabupaten Sampang Madura ini atas inisiasi dan dukungan dari Kementerian BUMN yang mendorong kemanfaatan dari Perusahaan melalui Program TJSL pada 4 program utama yang mendukung Pembangunan Sosial, Pembangunan Ekonomi, Pembangunan Lingkungan, Hukum dan Tata Kelola. Semoga melalui kolaborasi ini, dapat meningkatkan sinergi antar BUMN sehingga terus memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar dengan semangat BUMN untuk Indonesia,” Jelas Gok Ari.

Gok Ari menambahkan, “Terdapat 6 (enam) bantuan pada program Madura Moljeh Asreh yang diserahkan yaitu Bantuan Apartemen Kepiting Bakau, Pembangunan Dermaga Rakyat, Pelatihan dan Pengembangan UMKM, Bantuan Kawasan Rindang Nusantara (KARINA) Penanaman Mangrove, Bantuan Air Bersih “Smart Water System” dan Bantuan Pesantren Berkarya untuk Indonesia (PESAN KYAI). Program bantuan ini perlu dijaga bersama kelanjutannya sehingga menjadi suatu bukti kontribusi program TJSL BUMN yang nantinya diharapkan dapat dilakukan di daerah-daerah lainnya di Indonesia,” Ungkapnya.

Abd Rahman selaku penerima manfaat atas program kolaborasi TJSL BUMN, memberikan ucapan terima kasih terhadap program bantuan yang dilakukan oleh Kementerian BUMN dan BUMN di Kabupaten Sampang, Madura.

“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri atas Kolaborasi TJSL terhadap pembangunan yang diberikan pada desa kami sehingga bisa mendapat manfaatnya serta merubah situasi dan kondisi masyarakat menjadi lebih baik. Kami berharap, semoga Kementerian BUMN dan BUMN dapat terus memberikan manfaat untuk desa-desa lainnya di seluruh Indonesia,” pungkas Abd Rahman.

Sebagai informasi, 6 (enam) program Madura Moljeh Asreh antara lain : Bantuan Air Bersih “Smart Water System” ini merupakan Bantuan air bersih di 3 titik yang berlokasi di Desa Junok dan Desa Marparan diperuntukan bagi 760 KK dengan total 3.378 jiwa. Program ini mendukung program pemerintah terhadap penyediaan akses air bersih  layak dan sanitasi sehat di seluruh Indonesia.  Program ini dijalankan dengan sistem padat karya yang melibatkan masyarakat lokal dalam proses pembangunannya.

Program Pesantren Berkarya Untuk Indonesia (PESAN KYAI) berupa Bantuan Vokasi Training Life Skill dan perangkat pendukung kepustakaan Pesantren yang diluncurkan sebanyak 4 paket dengan lokasi pesantren Raudlatul Ulum Arrahmaniyah dan jumlah santri sebanyak 2100 orang.

Bantuan Apartemen Kepiting Bakau merupakan penyediaan sarana Budidaya Kepiting dengan sistem vertical crab house memudahkan bagi petani pembudidaya kepiting bakau sehingga tidak harus tergantung pada cuaca. Menciptakan lapangan kerja dan mendukung upaya penanggulangan kemiskinan melalui pengembangan UMKM. Program ini dijalankan dengan sistem padat karya yang melibatkan masyarakat lokal. Total petani yang terbantu sebanyak 50 petani pada 2 desa sebanyak 2000 unit.

Program Pelatihan dan Pengembangan UMKM ini meliputi kegiatan pembinaan bagi 15 pelaku UMKM dan BUMDes untuk melakukan analisa kekuatan dan kelemahan dari usaha yang dijalankan, menciptakan lapangan kerja dan mendukung upaya penanggulangan kemiskinan, membekali mindset kewirausahaan bagi BUMDes agar dapat menjadi organisasi profit yang mandiri dan memiliki value yang besar, memonitoring perkembangan kualitas dan kapabilitas anggota BUMDes dan membekali pengelolaan sumber daya manusia.

Pembangunan Dermaga Rakyat berlokasi di Desa Marparan ssebanyak 1 unit. Dermaga ini dibutuhkan sebagai pelabuhan untuk perahu rakyat dalam mobilitas penyebrangan orang ke sungai dan juga perahu nelayan yang digunakan untuk mencari ikan. Pembangunan program ini dijalankan dengan sistem padat karya yang melibatkan masyarakat lokal dalam proses pembangunannya.

Bantuan Kawasan Rindang Nusantara (KARINA) Penanaman Mangrove dengan jsumlah pohon yang ditanam sebanyak 70.400 pohon Mangrove. Kegiatan ini dilakukan melalui program padat karya atau bekerja sama dengan petani lokal dan pembudidaya Mangrove.

Program bantuan diinsiasi oleh Kementerian BUMN dan pelaksanaan program bantuan ini seluruhnya dijalankan melalui program TJSL dengan konsep kolaborasi BUMN antara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero), PT Garam (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Perum Perumnas, PT Indra Karya (Persero), PT Pegadaian (Persero), PT Danareksa (Persero), Perum LPPNPI / Airnav Indonesia, PT Taspen (Persero), PT SIER (Persero), PT Pelabuhan Indonesia (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Perum Perhutani.