Pekerjaan Pengelolaan Sumber Daya Air melalui Pembuatan Master Plan Cirata

PT Indra Karya (Persero) tengah melaksanakan pekerjaan pengelolaan sumber daya air (SDA) di wilayah sungai Citarum melalui Pembuatan Master Plan Pengelolaan SDA (lingkungan, waduk, bendungan, sedimentasi) Cirata yang memuat rencana strategis tahunan yang tepat dan akurat. Pekerjaan ini bertempat di Wilayah Pelayanan PLTA Cirata yakni mencakup seluruh area yang berada dalam wilayah Daerah Tangkapan Air (DTA/DAS) Catchment Area Waduk Cirata.

Pada pekerjaan ini, Indra Karya sebagai perusahaan penyedia jasa konsultansi berperan dalam Pembuatan Master Plan Pengelolaan SDA (lingkungan, waduk, bendungan, sedimentasi) Cirata yang memiliki tujuan pengelolaan dan pengalokasian sumber daya air, yang dapat menjadi landasan pengambilan keputusan terkait optimalisasi sumber daya air hingga jangka panjang. Sehingga, dengan tersedianya dokumen Master Plan Pengelolaan SDA Cirata, pelaksanaan pekerjaan dapat terlaksana secara efisien, efektif, dan dapat dipertanggungjawabkan, serta tertib berpedoman pada standardisasi yang berlaku secara nasional maupun internasional.

Indra Karya Laksanakan Kerja Sama Multinasional, Jadikan Langkah Optimalisasi Bisnis dan Sumber Daya Perusahaan

BEIJING – Mendukung Menteri PUPR RI terkait pengembangan potensi sumber daya air di Indonesia, PT Indra Karya (Persero) teken Cooperation Non Disclosure Agreement (NDA) dengan China Water Resources Beifang Investigation, Design and Research Co. Ltd (BIDR) pada Rabu (13/09).

Sebelumnya, pada Juli lalu, Indra Karya telah melaksanakan MoU dengan BIDR di Jakarta, tentang optimalisasi bisnis dan sumber daya perusahaan (tenaga ahli, transfer knowledge, dan peluang proyek LN).

“Pada pertemuan kali ini yang disaksikan pula oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Djauhari Oratmangun, kami menindaklanjuti MoU kemarin dengan sharing informasi lebih lanjut pada sektor Sumber Daya Air khususnya pengembangan energi baru terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Fotovoltaik (PLTS) Terapung, dan Pumped Storage HPP bersama pihak BIDR,” ujar Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) Gok Ari Joso Simamora dalam acara NDA di Beijing, China.

Penandatanganan NDA dilakukan oleh Vice President Operation & Business Development PT Indra Karya (Persero) Gagah Guntur Aribowo dan General Manager of Overseas Business Division China Water Resources Beifang Investigation, Design and Research Co. Ltd (BIDR) Zhang Baorui.

Melanjutkan penjelasan Gok Ari, Gagah mengungkapkan, “Dalam pertemuan ini juga, kami perwakilan dari Indra Karya bersama BIDR menginisiasi kerjasama proyek PLTA di Kalimantan Utara, potensi Pumped Storage Hydropower Plan dan pengembangan EBT di Indonesia.”

Ia juga menambahkan, pihaknya berharap kerja sama yang dilakukan dengan BIDR dapat memberi kontribusi yang baik bagi masyarakat khususnya dalam pembangunan air bersih dan sanitasi sesuai imbauan Menteri PUPR saat sambutan di The 3rd Global Water Security Seminar Implementation of SDG 6 Progress and Monitoring di Beijing, China.

“Kerja sama bersama BIDR tak perlu diragukan, apalagi untuk pembangunan bendungan karena
sepak terjangnya pada bendungan PLTA di China maupun luar China seperti Yellow River Wanjiazhai Water Control Project, Sanmenxia Water Control Project, dan Gelantan Water Hydropower Project,” katanya.

Dirinya juga mengungkapkan tidak sabar menjalani Project PLTA dan project lainnya bersama BIDR. BIDR juga mengungkapkan ketertarikannya untuk turut serta dalam World Water Forum ke-10 Tahun 2024 di Bali mendatang, dengan berkolaborasi bersama Indra Karya. China Water Resources Beifang Investigation, Design and Research Co. Ltd (BIDR) merupakan perusahaan konsultan nasional China yang mempunyai banyak pengalaman dalam bidang sumber daya air.

Hadir pada kesempatan tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Duta Besar Indonesia Untuk Republik Rakyat Tiongkok Djauhari Oratmangun. Pertemuan ini menjadi inisiasi kerja sama Riset antar negara Indonesia dan Tiongkok melalui Kementerian PUPR dengan Ministry of Water Resources of the People’s Republic of China yang dijembatani oleh Embassy of The Republic of Indonesia Beijing, People’s Republic of China kedepannya

Indra Karya Hadiri World Water Congress di Beijing, Siap Dukung Ketersediaan Air Bersih dan Sanitasi Layak

Beijing – PT Indra Karya (Persero) mendukung penuh inisiatif Kementerian PUPR pada kegiatan Kongres Air Dunia 2023/The XVIII World Water Congress di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan besar World Water Forum dunia yang akan di adakan di Bali Tahun 2024 mendatang. Pada kesempatan yang di hadiri oleh seluruh delegasi dunia tersebut, Delegasi Indonesia di pimpin oleh Menteri PUPR, M. Basuki Hadimuljono tersebut turut hadir dari PT Indra Karya (Persero) yang di wakili langsung oleh Direktur Utama PT Indra Karya (Persero), Gok Ari Joso Simamora dan Gagah Guntur Aribowo selaku VP Operation & Business Developement, pada kesempatan tersebut terdapat rangkaian agenda penting pembahasan terkait dengan pengelolaan sumber daya air (SDA) secara berkelanjutan. Kegiatan tersebut diselenggaralan selama 5 hari yakni tanggal 11-15 September 2023.

Indra Karya sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki layanan jasa penguatan Sumber Daya Air (SDA), Energi dan Energi Baru Terbarukan ini senantiasa memberikan kontribusi dan dukungan penuh untuk mendorong tercapainya Air Bersih dan Sanitasi Layak berkelanjutan di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan akan pentingnya mewujudkan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke-6, yakni tercapainya Air Bersih dan Sanitasi Layak Bagi Semua pada tahun 2030 mendatang. Beliau juga menambahkan dengan mewujudkan ketersediaan air bersih dan sanitasi layak bagi semua juga penting untuk mendukung pemberantasan kemiskinan dan kelaparan manusia di seluruh dunia.

Indra Karya Bangun Stasiun Pengamatan Penurunan Permukaan Tanah

Bahaya geologi menjadi perhatian serius di berbagai wilayah di Indonesia dari adanya potensi bahaya yang muncul seperti penurunan tanah dan rob atau yang kita kenal sebagai land subsidence. Menghadapi potensi bahaya ini, PT Indra Karya (Persero) melaksanakan upaya pencegahan dan mitigasi untuk menghadapi bahaya geologi melalui adanya pemantauan intensif dan pembangunan stasiun pengamatan.

Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) – Badan Geologi pada tahun 2023 telah menggandeng CV. Djarum Raya, bekerja sama dengan PT Indra Karya (Persero) Survey & Investigation Division yang memiliki kompetensi, dalam pelaksanaan proyek Pembangunan Stasiun Pengamatan Penurunan Permukaan Tanah di Kawasan Pantai Utara Pulau Jawa. Fokusnya terutama di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, dan Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Langkah-langkah dalam proyek ini melibatkan berbagai kegiatan, mulai dari pengeboran dan pembangunan sumur pantau, uji laboratorium sampel tanah yang dilaksanakan di fasilitas laboratorium PT Indra Karya (Persero) Survey & Investigation Division, hingga pembangunan sarana lengkap di stasiun pengamatan. Dari stasiun ini, data seperti ketinggian permukaan tanah, tren penurunan tanah, kecepatan penurunan, deformasi horizontal, dan informasi lainnya dapat dikumpulkan. Dengan demikian, langkah-langkah proaktif atau mitigasi yang sesuai dapat direncanakan dan dilaksanakan untuk melindungi lingkungan, infrastruktur, dan masyarakat dari potensi bahaya geologi yang mungkin terjadi.

Dalam menghadapi bahaya geologi seperti penurunan tanah dan rob, upaya mitigasi dan pemantauan terus menjadi perhatian utama di berbagai wilayah di Indonesia. Melalui langkah-langkah seperti pembangunan stasiun pengamatan dan pengumpulan data akurat, diharapkan lingkungan, infrastruktur, dan masyarakat dapat dilindungi dari potensi dampak buruk yang mungkin timbul. Kerjasama antara berbagai pihak serta peningkatan kesadaran akan risiko geologi akan terus memainkan peran penting dalam mencapai lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan di masa depan.

Indra Karya Tandatangani Kontrak Baru Pembangunan Bendungan Cibeet

Jakarta – Telah dilaksanakan penandatanganan Pembangunan Bendungan Cibeet bertempat di Ruang Rapat Gedung Menteri PUPR Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada Kamis (31/07), yang turut dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Direktur Bendungan dan Danau Adenan Rasyid, serta Jajaran Pejabat di lingkungan Kementerian PUPR.

Turut hadir Direktur Utama PT Indra Karya (Persero), Gok Ari Joso Simamora; General Manager Divisi Engineering I PT Indra Karya (Persero), Yuli Astuti; Direktur PT Vitraha, Adi Prakoso; Direktur PT Hilmy Anugerah, Veronica Weny C; Direktur PT Ciriajasa Engineering, Rahman; Direktur Utama PT Mettana, Budi Priyanto.

Pada pekerjaan ini, PT Indra Karya (Persero) berkontribusi sebagai Lead penyedia jasa konsultansi konstruksi pada pekerjaan Supervisi Konstruksi Pembangunan Bendungan Cibeet bersama PT Ciriajasa-PT Mettana-PT Hilmy Anugerah-PT Vitraha Consindotama (KSO).

Bendungan Cibeet yakni sebagai pereduksi banjir di hilirnya sebesar 66% dan dimanfaatkan untuk mengairi irigasi baru seluas 1036,97 Ha; menghasilkan air baku sebesar 3,77 m3/dtk; serta pembangkit listrik PLTA sebesar 0,25 MW, yang dikerjakan Indra Karya melalui beberapa tahap yakni Tahap persiapan, Tahap pelaksanaan, Tahap serah terima pertama (PHO), Tahap serah terima akhir (PHO).

Adapun lingkup pekerjaan yang dikerjakan Indra Karya selaku penyedia pekerjaan pengawasan yakni Sistem Manajemen Proyek, Review Design, Inspeksi selama pabrikasi dan instalasi, Supervisi pelaksanaan konstruksi, pelaksanaan pengujian dan kajian ulang.

Upaya Pemulihan dan Pembangunan Pasca Gempa Cianjur dengan Program Air Bersih untuk Desa Cianjur

Gempa bumi yang mengguncang wilayah Cianjur menyebabkan dampak kerusakan dan keselamatan bagi banyak masayarakat di Cianjur khususnya di Desa Cibeureum dan Desa Mangunkerta. Berbagai aspek vital masih dalam masa pemulihan pasca bencana, salah satunya akses terhadap pasokan air bersih yang dirasakan oleh lebih dari 600 individu, mewakili sekitar 100 kepala keluarga.

PT Indra Karya (Persero) bersama Huayou International Mining Limited dan PT Vale Indonesia Tbk, menginisasi program penyediaan pasokan air bersih untuk kedua desa, yakni meliputi pembuatan sumur bor dan pipanisasi mata air untuk melayani kebutuhan warga, pendirian shelter-shelter air berbentuk tangki untuk mendistribusikan air, dan juga pembangunan fasilitas sanitasi seperti tempat mandi, cuci, dan kakus (MCK) di titik-titik strategis yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk merealisasikan rencana ini, beberapa survei teknis juga telah dilakukan untuk menilai aspek teknis terkait kondisi air tanah dan distribusi air melalui pipa.

Program ini memiliki dimensi yang lebih luas daripada sekadar mengejar keberlanjutan pasokan air bersih. Dukungan kepada masyarakat yang terdampak dilakukan sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dari kolaborasi beberapa perusahaan terlibat. Kerja sama ini melibatkan kegiatan pengeboran sumur bor, penyediaan material pipa yang diperlukan untuk menghubungkan sumur-sumur bor pada Desa Cibeureum, sekaligus melaksanakan pipanisasi dan layanan teknisi listrik untuk mengoptimalkan sumber mata air di Desa Mangunkerta.

Program CSR ini tidak hanya berperan sebagai upaya pemulihan, tetapi juga merupakan fondasi awal dalam membangun ketangguhan masyarakat. Semangat kolaboratif dalam menghadapi berbagai tantangan menjadi dasar yang penting dalam mencapai kemajuan bersama. Dalam situasi ujian seperti ini, bersama-sama kita mampu membentuk lingkungan yang aman dan kemanusiaan yang terus terjaga.

Pelaksanaan Impounding (Pengisian Awal) Bendungan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara

Pelaksanaan Impounding (Pengisian Awal) Bendungan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara

Bolaang Mongondow – Bendungan Lolak yang merupakan salah satu karya dari PT Indra Karya (Persero) pada Jumat (18/8) lalu telah dilakukan pengisian awal atau Impounding yang ditandai dengan adanya penekanan tombol sirine oleh Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey. Kegiatan impounding bendungan Lolak yang berada di Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara ini turut dihadiri langsung oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi Selatan (BWSS I) I Komang Sudana, Staf Ahli Menteri PUPR Lucky Korah, Anggota DPR-RI Djenry Keintjem, Bupati Bolmong Limi Mokodompit, jajaran FORKOMPINDA Sulut dan Bolmong, Kepala BP2JK Recky Lahope, Kepala BPJN Hendro Satrio, Kepala BPPW Adji Krisbandono, Kepala BP2JK Edyson Rombe, jajaran BWSS I, dan Jajaran Unor Kementerian PUPR di Sulut, serta perwakilan masyarakat Desa Pindol Kecamatan Lolak Kabupaten Bolmong.

Bendungan Lolak merupakan bendungan multifungsi yang dibangun sejak tahun 2015 yang pembangunannya terbagi menjadi 2 paket dari adanya kolaborasi perusahaan kontraktor dan konsultan konstruksi, yakni PT PP (Persero) Tbk dan Ashfri Putralora (KSO) dan konsultan konstruksi PT Indra Karya (Persero)-PT Mettana Engineering Consulta-PT Barunadri Engineering Consultant (KSO).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) Gok Ari Joso Simamora mengatakan bahwa pembangunan Lolak merupakan salah satu komitmen Indra Karya untuk menjaga pengelolaan dan penguatan sumber daya air dan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.

Yuli Astuti selaku General Manager Divisi Engineering I juga menuturkan agar pembangunan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow tidak hanyak memprioritaskan mutu dan kualitas, namun juga memperhatikan implementasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Bendungan Lolak merupakan salah satu dari bendungan yang memiliki manfaat mulai dari irigasi, pembangkit listrik, mereduksi banjir, hingga menambah pasokan air baku, kapasitas yang dimiliki Lolak dengan luas genangan 97,5 hektar dapat memasok irigasi seluas 2.214 hektar dengan kapasitas tampung mencapai 16,1 juta meter kubik; mendukung penyediaan air baku 500 liter/detik, pariwisata, konservasi air dan memiliki potensi tenaga listrik 2,43 megawatt.

Sejalan dengan perwujudan kedaulatan pangan dan ketahanan air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun infrastruktur penguatan nasional yang masuk kedalam daftar proyek strategis atau Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum dalam Pemerintah dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang diterbitkan pada 17 November 2020.

Indra Karya Laksanakan Packer Test di Halmahera Maluku Utara

Maluku Utara – Sebagai pulau yang memiliki potensi besar dalam sumber daya mineral, Halmahera menjadi daya tarik penting bagi industri pertambangan. PT Indra Karya (Persero) melalui Survey and Investigation Division melaksanakan packer test dalam rangka mengembangkan rencana galian tambang bawah tanah atau underground mining yang tengah dikerjakan oleh PT Nusa Halmahera Minerals. Metode pengujian ini digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai karakteristik hidrogeologi dan sifat permeabilitas tanah.

Pentingnya pengujian permeabilitas tanah dalam pertambangan bawah tanah tak dapat diabaikan karena dampaknya yang signifikan pada keberhasilan dan keamanan operasi tambang. Permeabilitas tanah merujuk pada kemampuan tanah untuk mengalirkan fluida, seperti air atau udara, melalui pori-porinya. Beberapa alasan utama mengapa pengujian ini menjadi krusial dalam pertambangan bawah tanah antara lain adalah sebagai dasar dalam menilai potensi air tanah, merancang penyangga tambang (backfilling), mengatur pengendalian ventilasi, merencanakan jalur masuk dan keluar, serta mengelola limbah.

Selain itu, Halmahera juga memiliki kondisi tanah yang menarik karena menyimpan sumber air panas. Fenomena sumber air panas ini disebabkan oleh keberadaan zona geothermal aktif di bawah permukaan bumi, yang menghasilkan panas yang signifikan. Air panas ini berasal dari perairan hujan yang meresap ke dalam tanah dan kemudian disirkulasikan melalui batuan yang memancarkan panas di dalam bumi. Sebagai konsekuensinya, perencanaan yang cermat diperlukan untuk memastikan kelancaran dan keamanan dalam pelaksanaan penambangan bawah tanah di masa mendatang.

Dengan kolaborasi antara PT Indra Karya (Persero) dan PT Nusa Halmahera Minerals dalam menjalankan packer test dan pengembangan pertambangan bawah tanah, diharapkan Halmahera akan terus menjadi kontributor yang signifikan bagi industri pertambangan di Indonesia dan mampu memanfaatkan sumber daya mineralnya dengan bertanggung jawab, menjaga kelestarian lingkungan, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat dan negara.

Indra Karya Kerjakan Proyek Penanganan Banjir di Serang Banten

Banten – Indra Karya melaksanakan pekerjaan penanganan banjir sebagai upaya pengelolaan dan mitigasi risiko banjir di Serang dan Ambon atau Flood Management in Selected River Basins (FMSRB). Pekerjaan ini bertujuan untuk pengelolaan risiko banjir, meningkatkan dan memperkuat infrastruktur pencegahan banjir, meningkatkan optimalisasi daerah aliran sungai (DAS), serta mempersiapkan sosialisasi bagi warga sekitar agar terciptanya manfaat pengelolaan risiko banjir yang berkelanjutan.

Pada pekerjaan penanganan banjir di Serang, Indra Karya sebagai penyedia jasa konsultansi memberikan kontribusinya melalui pengolahan data dan informasi terkait perencanaan flood risks management (FRM) pada daerah aliran sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (3 Ci) sebagai pendukung optimalisasi daerah aliran sungai, pengembangan dan pengelolaan sumber daya air pada area DAS, pemetaan lokasi berpotensi bencana banjir, pengembangan perencanaan manajemen banjir terintegrasi dengan aktivitas pengembangan DAS lainnya, pelaksanaan mitigasi baik untuk jangka pendek dan jangka panjang.

Output dari pelaksanaan pekerjaan FMSRB kemudian dapat menunjang pengembangan forecasting dan peringatan potensi bencana seperti longsor, banjir bandang, dan erosi pada sungai, serta adanya pemetaan risiko banjir.

Proyek Manajemen Banjir Indra Karya Mendapatkan Kunjungan dari Asian Development Bank

Sragen – Mendukung upaya melestarikan budaya musik Keroncong di daerah, Indra Karya berikan bantuan program pendidikan kebudayaan berupa Wayang dan Keroncong Wayang (Congyang) kepada Desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Jawa Tengah.

Desa Sukorejo memiliki organisasi Keroncong Wayang bernama “Keroncong Deworejo” yang telah berdiri sejak tahun 2019 yang bergerak untuk melestarikan dan mengembangkan seni musik klasik khususnya bagi generasi muda. Keroncong Deworejo juga bertujuan untuk melestarikan dan menjadi pengingat pentingnya seni musik keroncong.

Melalui program bantuan pedidikan kebudayaan yang diberikan Indra Karya, diharapkan keroncong wayang Desa Sukorejo dapat berkembang, menyaluran minat dan bakat putra-putri desa Sukorejo, serta menanamkan nilai-nilai luhur seni dan budaya. Kegiatan penyaluran program bantuan ini di berikan di sela-sela kunjungan Relawan Bakti BUMN di Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah.

Seluruh bantuan ini merupakan produk buatan dalam negeri yang di produksi di provinsi Jawa Tengah.